Pengertian Routing BGP
BGP (Border Gateway Protocol) merupakan
routing protocol jenis EGP (Exterior Gateway Protocol) . BGP adalah salah satu
routing protocol yang menangani jaringan antar AS (Autonomous System). BGP
memiliki kemampuan yang sangat handal dengan melakukan pengumpulan rute,
pertukaran rute dan menentukan jalur terbaik untuk mencapai tujuan.
BGP merupakan metode routing untuk
tingkat jaringan yang besar dan rumit yang disetting secara dynamic guna
mempermudah dan mempercekat dalam pengkonfigurasiannya. BGP dapat digunakan
untuk menghubungkan antar dua organisasi besar yang memiliki AS yang berbeda.
Tujuan BGP adalah untuk memperkenalkan
pada dunia luar alamat-alamat IP apa saja yang ada dalam jaringan tersebut.
Setelah dikenal dari luar, server-server, perangkat jaringan, PC-PC dan
perangkat komputer lainnya yang ada dalam jaringan tersebut juga dapat dijangkau
dari dunia luar. Selain itu, informasi dari luar juga dikumpulkannya untuk
keperluan organisasi tersebut berkomunikasi dengan dunia luar.
Dengan mengenal alamat-alamat IP yang ada di jaringan lain, maka para pengguna dalam jaringan Anda juga dapat menjangkau jaringan mereka. Sehingga terbukalah halaman web Yahoo, search engine Google, toko buku Amazon, dan banyak lagi.
Dengan mengenal alamat-alamat IP yang ada di jaringan lain, maka para pengguna dalam jaringan Anda juga dapat menjangkau jaringan mereka. Sehingga terbukalah halaman web Yahoo, search engine Google, toko buku Amazon, dan banyak lagi.
Border Gateway Protocol disingkat BGP
adalah inti dari protokol routing internet. Protocol ini yang menjadi backbone
dari jaringan internet dunia. BGP adalah protokol routing inti dari internet yg
digunakan untuk melakukan pertukaran informasi routing antar jaringan. BGP
dijelaskan dalam RFC 4271. RFC 4276 menjelaskan implementasi report pada BGP-4,
RFC 4277 menjelaskan hasil ujicoba penggunaan BGP-4. Ia bekerja dengan cara
memetakan sebuah tabel IP network yang menunjuk ke jaringan yg dapat dicapai
antar Autonomous System (AS). Hal ini digambarkan sebagai sebuah protokol path
vector. BGP tidak menggunakan metrik IGP (Interior Gateway Protocol)
tradisional, tapi membuat routing decision berdasarkan path, network policies,
dan atau ruleset. dari Januari 2006 hingga saat ini BGP versi 4 masih
digunakan. BGP mendukung Class Inter-Domain Routing dan menggunakan route
aggregation untuk mengurangi ukuran tabel routing. sejak tahun 1994, BGP-4
telah digunakan di internet. semua versi dibawahnya sudah tidak digunakan. BGP
diciptakan untuk menggantikan protokol routing EGP yang mengijinkan routing
secara tersebar sehingga tidak harus mengacu pada satu jaringan backbone saja.
Maksud & Tujuan
-
Menghubungkan 2 router.
-
Mengetahui pengertiannya.
-
Mengetahui prosesnya
Alat & Bahan
-
2 buah Mikrotik
-
3 Kabel UTP
-
2 PC
-
Aplikasi WinBox
Tahap Pelaksanaan (Step By Step)
Pastikan pc atau laptop kalian sudah
bisa terhubung dengan Mikrotik, sehingga bisa membuka aplikasi WinBox.
1.
Konfigurasi pada router pertama
·
Konfigurasi IP Address sesuaikan dengan topologi di atas.
·
Lalu masuk pada menu Bridge, klik (+) pada general lalu ubah namanya sesuai
keinginan misal router1
·
Lalu masuk lagi pada menu IP Address lalu tambahkan IP untuk Bridge
- Masuk ke menu Routing => BGP, Pada bagian Instance, klik tanda [+], beri nama agar lebih jelas. Isikan AS sesuai topologi di atas. Pada kolom Router ID, isi dengan Gateway dari Interface yang mengarah ke PC atau klien.
·
Pindah ke bagian Peer, klik tanda [+], beri nama juga agar
jelas. Pada kolom Instance isi dengan profile yang tadi sudah
dibuat. Pada kolom Remote Address isi dengan Gateway dari Interface router sebelah,
tepatnya yang mengarah ke Router ini. Pada kolom Remote AS, isi dengan bgp1 dari router sebelah.
- Pindah lagi ke bagian Network nya, disini kita akan mengisi dengan Network dari Interface yang mengarah ke router sebelah dan mengerah ke klien
2. Konfigurasi pada router kedua
·
Konfigurasi IP Address sesuaikan dengan topologi di atas.
·
Lalu masuk pada menu Bridge, klik (+) pada general lalu ubah namanya sesuai
keinginan misal router2
·
Masuk ke menu Routing => BGP, Pada bagian Instance, kalian klik tanda
[+], beri nama agar lebih jelas. Isikan AS sesuai topologi di atas. Pada
kolom Router
ID, kalian isi dengan Gateway dari Interface yang mengarah ke
PC atau klien.
· Pindah ke bagian Peer, klik tanda [+], beri nama juga agar
jelas. Pada kolom Instance kalian isi dengan profile yang
tadi sudah dibuat. Pada kolom Remote Address kalian isi
dengan Gateway dari Interfacerouter sebelah,
tepatnya yang mengarah ke Router ini. Pada kolom Remote AS, kalian isi dengan bgp2 dari router sebelah.
· Pindah lagi ke bagian Networknya, disini kita akan mengisi
dengan Network dari Interface yang mengarah ke
router sebelah dan mengerah ke klien.
- · Selanjutnya Kita coba ping antar RouterBoard
-
Hasil PING pada router satu
dan Kliennya.
-
Hasil PING pada router dua ke
router sebelah dan kliennya
Memang
hasilnya sama seperti kebanyakan routing, tetapi dengan menggunakan jenis
routing ini lebih ribet konfigurasinya dibandingkan dengan routing dinamis
jenis OSPF.
0 komentar:
Posting Komentar